MEMBAGI ILMU YANG SANGAT AKU SUKA

Dunia bagi imajinasi ku yang tak pernah henti...

Sabtu, Juni 18, 2011

LEARNING DISORDER

Definisi Beserta Teori Pendekatan

DEFINISI

Gangguan belajar meliputi kemampuan untuk memperoleh, menyimpan, atau menggunakan keahlian khusus atau informasi secara luas, dihasilkan dari kekurangan perhatian, ingatan, atau pertimbangan dan mempengaruhi performa akademi.

Gangguan belajar sangat berbeda dari keterlambatan mental dan terjadi dengan normal atau bahkan fungsi intelektual tinggi. Gangguan belajar hanya mempengaruhi fungsi tertentu, sedangkan pada anak dengan keterlambatan mental, kesulitan mempengaruhi fungsi kognitif secara luas. Terdapat tiga jenis gangguan belajar : gangguan membaca, gangguan menuliskan ekspresi, dan gangguan matematik. Dengan demikian, seorang anak dengan gangguan belajar bisa mengalami kesulitan memahami dan mempelajari matematika yang signifikan, tetapi tidak memiliki kesulitan untuk membaca, menulis, dan melakukan dengan baik pada subjek yang lain. Diseleksia adalah gangguan belajar yang paling dikenal. Gangguan belajar tidak termasuk masalah belajar yang disebabkan terutama masalah penglihatan, pendengaran, koordinasi, atau gangguan emosional.

Sebagai konsekuensinya dari adanya berbagai kritik terhadap definisi kesulitan belajar menurut :

  • Ayers & Gray dalam Semiawan, (2006) adalah anak yang memmiliki ketidak mampuan belajar yang signifikan dibandingkan dengan mayoritas anak sebaya lain pada umumnya, sehingga menghalanginya untuk memanfaatkan fasilitas belajar yang biasanya tersedia disekolah.
  • Usman Dianti (2007) adalah anak yang mengalami hambatan belajar, mereka sulit meraih prestasi dasar disekolah padahal telah mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh bahkan ditambah belajar tambahan di rumah, tapi hasilnya tetap kurang memuaskan, sehingga siswa jadi terkesan lambat untuk melakukan tugas yang berhubungan dengan kegiatan belajar.

Pendekatan perkembangan anak saat ini melalui pendekatan Psikologi anak yang di kembangkan oleh ANNA FREUD. Masalah yang di temui ketika menganalisis anak-anak adalah kemapuan simbolik mereka yang belum lengkap seperti kemampuan orang dewasa. Anak-anak mungkin akan kesuliatan menggungkapkan masalah-masalah perasaan mereka secara verbal, sementara anak yang lebih tua dan mendekati dewasa, sudah mampu meredam perasaan mereka dengan berbagai symbol yang rumit. Di samping itu, persoalan pada anak adalah mereka belum memiliki cukup waktu untuk membentuk pertahanaan. Oleh karena itu, masalah kejiwaan mereka masih dapat di ketahui di permukaan dan cendrung di ekspresikan secara langsung, kurang simbolis, dan dapat di lihat berdasarkan sisi prilaku dan emosional. Karena persoalan anak sering bersifar langsung, Anna freud mencoba mengonseptualisasikan persoalan tersebut berdasarkan garis pertumbuhan kejiwaan mereka. Seorang anak yang selalu meniru teman sebayanya dalam hal prilaku makan, kebersihan, gaya bermain, hubungan dengan anak lain, dsb, dapat dikatakan sehat secara kejiwaan. Sementara kalau dia tetap menahan diri dan pasif, maka terapis dan memperkirakan ada masalah dalam kejiwaannya dan masalah ini harus dikomunikasikan dengan cara deskriptif.

B. Gejala-gejala dari gangguan belajar

1. Ketidakberfungsiannya minimal otak (minimal brain dysfunction)

Ketidakberfungsian minimal otak digunakan untuk merujuk suatu kondisi gangguan syaraf minimal pad anak. Ketidakberfungsian ini bisa termanifestasi dalam berbagai kombinasi kesulitan seperti : persepsi, konseptualisasi, bahasa, memori, pengendalian perhatian, impulse (dorongan), atau fungsi motorik. Anak-anak yang mengalami ketidakberfungsian otak minimal mungkin menampakkan berbagai symptom, beberapa symptom spesifik dari ketidakberfungsiannya otak minimal adalah :

a. Kelemahan dalam persepsi dan pembentukan sikap

b. Gangguan bicara dan komunikasi

c. Gangguan fungsi motorik

d. Kemunduran prestasi dan penyesuaian akademik

e. Karakteristik emosional

f. Gangguan proses berfikir

2.Aphasia

Aphasia merujuk pada suatu kondisi dimana anak gagal menguasai ucapan-ucapan bahasa yang bermakna pada usia sekitar 3;0 tahunan. Ketidakcakapan bicara ini tidak dapat di jelaskan karena faktor ketulian, keterbelakangan mental, gangguan organ bicara, atau faktor lingkungan. Aphasia tampak dalam berbagai symptom yg cukup kompleks. yaitu :

a. Receptiva aphasia

b. Expressive aphasia

c. Inner aphasia

3. Dyslexia

Disleksia atau ketidakcakapan membaca, adalah jenis gannguan belajar. Semua istilah disleksia ini digunakan di dalam dunia medis, tetapi saat ini di gunakan pada dunia pendidikan dalam mengidentifikasikan anak-anak berkecerdasan normal yang mengalami kesulitan berkompetisi dengan teman-temannya. Symptom umum yang sering di tampilkan anak disleksia adalah :

a. Kelemahan Orientasi kanan-kiri

b. kelemahan keterampilan jari

c. kelemahan memori

4. Kelemahan Perseptual atau Perseptual motorik

Kelemahan perceptual dan perceptual motorik sebenarnya merujuk kepada masalah yang sama. Sebenarnya persepsi dapat di identifikasikan tanpa mengaitkan dengan aspek motorik. Persepsi itu sendiri berfungsi membedakan stimulus sensori, yang pada gilirannya diorganisasikan ke dalam pola-pola yang bermakna. Seorang anak membedakan dan menafsirkan objek sebagi suatu kesatuan. Akan tetapi jika kelemahan perceptual motorik itu terjadi, integrasi antara persepsi dan gerak motorik terganggu. Kondisi ini menjadikan anak tidak dapat melakukan pengamatan secara tepat dan tidak mampu menerjemahkan pengamatan itu ke dalam alur gerak motorik, dan bahkan anak tidak dapat melihat dan mendengar secara normal. Biasanya anak yang mengalami gangguan perceptual motorik ini mengalami kesulitan dan memahami dan menyatakan ide.

C. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Kesulitan Belajar

Kephart (1967) mengelompokkan penyebab kesulitan belajar ini kedalam 3 kategori utama yaitu :

a. Faktor Kerusakan Otak

Kerusakan otak berarti terjadinya kerusakan syaraf seperti dalam kasus-kasus encephalitis, meningitis, dan toksin. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan gangguan fungsi otak yang diperlukan untuk proses belajar pada anak dan remaja. Demikian pula anak-anak yang mengalami disfungsi minimal otak (minimal brain dysfunction) pada saat lahir akan menjadi masalah besar pada saat anak mengalami proses belajar.

b. Faktor Gangguan Emosional

Faktor gangguan emosional ini menimbulkan kesulitan belajar terjadi karena adanya trauma emosional yang berkepanjangan yang mengganggu hubungan fungsional sistem urat syaraf. Dalam kondisi seperti ini prilaku-prilaku yang terjadi seringkali seperti prilaku pada kasus kerusakan otak. Namun demikian tidak semua trauma emosional menimbulkan gangguan belajar.

c. Faktor Pengalaman

Faktor pengalaman yang dapat menimbulkan kesulitab belajar mencakup faktor-faktor seperti kesenjangan perkembangan atau kemiskinan pengalaman lingkungan. Kondisi ini biasanya dialami oleh-oleh anak-anak yang terbatas memproleh rangsangan lingkungan yang layak, atau tidak pernah memperoleh kesempatan menangani peralatan dan mainan tertentu, dimana kesempatan semacam itu dapat mempermudah anak dalam mengembangkan keterampilan manipulatif dalam penggunaan alat tulis seperti pensil dan bolpoint. Kemiskinan pengalaman lain seperti kurangnya rangsangan auditif menyebabkan anak kurang memiliki perbendaharaan bahasa yang diperlukan untuk berfikir logis dan bernalar. Biasanya kemiskinan pengalaman ini berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi orang tua sehingga seringkali berkaitan erat dengan masalah kekurangan gizi yang pada akhirnya dapat mengganggu optimalisasi perkembangan dan keberfungsian otak.

D. Klasifikasi / Macam-macam gangguan belajar

  1. Gangguan membaca ( disleksia )

Seseorang yang mengalami gangguan dalam membaca biasanya akan kitra sebut bahwa seseorang itu mengalami “dyslexia”, bacaan lisan yang ditandai oleh adanya pengurangan kata-kata atau ketidaktepatan lainnya dalam membaca, ini akan terjadi pada tahapan membca dalam hati maupun membca nyaring yang nantinya juga akan ditandai dengan lambannya ia membaca dan kesalahan dalam pemahaman.

  1. Gangguan berhitung ( diskalkulia )

Diskalkulia adalah gangguan belajar yang mengakibatkan gangguan dalam berhitung. Kelainan berhitung ini meliputi kemampuan berhitung sangat rendah, tidak mepunyai pengertian bilangan, permasalahan dalam bahasa berhitung, tidak bisa mengerjakan symbol-simbol hitungan, dan gangguan dan gangguan berhitung lainnya. Bisa karena kelainan genetik atau karena gangguan mekanisme otak. Gannguan berhitung merupakan suatu gangguan perkembangan kemampuan aritmatika atau keterampilan matematika yang jelas mempengaruhi pencapaian prestasi akademiknya atau mempengaruhi kehidupan sehari –hari nak.

  1. Gangguan menulis ( dysgraphia)

Seseorang yang mengalami kesukaran dalam bentuk ini kurang mampu untuk menulis, mengeja, dan mengkategorikan ide-ide serta komposisi. Istilah dysgraphia seringkali digunakan dalam menyebut kesukaran ini, walaupun sebenarnya dysgraphia secara khusus mengarah pada kesukaran dalam tulis tangan.

  1. Gangguan Penyerta

· Gangguan membaca

Ditandai oleh gangguan kemampuan untuk mengenali kata, membaca yang lambat dan tidak tepat, dan pemahaman yang buruk tanpa adanya kecerdasan yang rendah atau defisit sensorik.

· Gangguan ekspresi tulisan

Ditandai oleh keterampilan menulis yang secara bermakna dibawah tingkat yang diharapkan menurut usia. Kapasitas intelektual, dan pendidikan seseorang seperti yang diukur dengan tes yang baku.

· Gangguan perkembangan pervasif

Adalah kelompok kondisi psikiatrik dimana keterampilan sosial diharapkan, perkembangan bahasa, dan kejadian prilaku tidak berkembang secara sesuai atau hilang pada masa anak-anak awal.

E. Treatment / Terapi

  • Melakukan assessment
  • Melakukan penilaian prilaku anak untuk mendeteksi : pemahaman auditori, bahasa ujaran, orientasi, perilaku dan gerak anak.
  • mengumpulkan informasi medis anak
  • mengetahui potensi kecerdasan anak
  • mengidentifikasi jenis kesulitan belajar yang dialami anak berdasarkan cirri-ciri gangguan yang terdapat dalam DSM IV
  • Pengobatan yang paling berguna untuk gangguan belajar adalah pendidikan yang secara hati-hati disesuaikan dengan individu anak

G. Studi Kasus

Nani, seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang menunjukkan ketidakmampuannya dalam berkonsentrasi terhadap pekerjaan sekolah kecuali dalam beberapa menit saja. Secara konstan dia selalu keluar dari tempat duduknya dan mengganggu temannya. Ketika dia melakukan konsentrasi, dia selalu tertahan (fiksasi) terhadap hal-hal detail yang tak berarti, misalnya dia hanya memperhatikan bagian kecil dari gambar ketimbang memperhatikab gambar tersebut secara keseluruhan. Dia menunjukkan kekacauan didalam permainan di lapangan. dia tidak mampu melempar atau menangkap bola dengan tepat dan terkoordinasi sebagaimana gadis seusia lainnya. Dia bersifat impulsive untuk menyakiti anak lain tanpa alasan yang jelas. Nani adalah seorang anak yang berkesulitan belajar, dia tidak mampu melakukan tugas-tugas akademik dengan baik kendatipun fakta menunjukkan bahwa memperoleh skor inteligensi dalam rentang rata-rata.

perkembangan anak

Perkembangan Anak

SELAYANG PANDANG PERKEMBANGAN ANAK

Filsuf Amerika kelahiran Spanyol,George Santayana pernah mengatakan,”anak-anak berada di wilayah berbeda.Mereka adalah bagian dari satu generasi dan punya cara sendiri untuk merasakan sesuatu hal.”

Mengapa Mempelajari Perkembangan Itu Penting ?

Sebagai seorang guru,setiap tahun anda akan bertanggung jawab untuk mendidik anak- anak baru di kelas anda,masa kanak-kanak adalah fase yang penting dalam kehidupan manusia.Namun diabad pertengahan hokum biasanya tidak membedakan antara kejahatan anak dan dewasa,dan anak-anak diperlakukan sebagaimana orang dewasa.

Kita menghargai masa kanak-kanak sebagai masa pertumbuhan dan perubahan yang penting,dan kita menghabiskan banyak sumber daya untuk mengasuh dan mendidik mereka.

Sebagai manusia,kita menempuh kehidupan yang sama-Leonarda Da Vinci,Joan Arc,Martin Luther Kinjr,Madanna,dan anda sendiri prnah melalui usia anak,bermain-main,menambah kosakata di saat belajar di sekolah dasar,dan menjadi lebih bebas di saat menjelang remaja.

Perkembangan adalah polaa perubahan biologis,kognitif,dan sosioemosionalyang dimulai saat lahir dan terus berlanjut di sepanjang hayat.Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan,meskipun pada akhirnya mengalami penurunan(kematian).

Artinya,pengajaran untuk anak-anak harus dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit dan menegangkan atau terlalu mudah dan menjemuhkan.

Proses dan Periode

Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses:proses biologis,kognitif,dan sosioemosional.perkembangan juga bisa didikskri[psikan berdasarkan periodenya.

Proses biologis,kognitif,sosioemosional.

Proses biologis adalah perubahan dalam tubuh anak.warisan genetik memainkan peran penting.proses biologis melandasi perkembangan otak,berat dan tinggi badan,kemampuan bergerak,dan perkembangan hormonal dimasa puber.

Proses kognitif adalah perubahan dalam pemikiran,kecerdasan,dan bahasa anak.Proses perkembangan kognitif memampukan anak untuk mengingat puisi,membayangkan bagaimana memecahkan soal matematika,menyusun strategi kreatif,atua menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.

Proses sosiemosional adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orng lain,peubahan dalam emosi dan perubahan dalam kepribadian.

Periode Perkembangan.

Untuk tujuan organisasi dan pemahaman,kita biasanya mendiskripsiakan perkembangan berdasarkan periode-periode.

Infancy adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan.Ini adalah masa ketika anak sangat tergantung pada orang tua.

Early childhood ( kadang dinamakan usia”prasekolah” ) adalah periode akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun.selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap sebagai batas berakhirnya periode ini.

Middle dan late childhood ( terkadang disebut “masa sekolah dasar” ) dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun.Anak mulai menguasai keahlian membaca,menulis dan menghitung.

Proses dan periode perkembangan

Proses biologis,kognitif,dan sosiemosional saling berinteraksi membentuk periode perkembangan.

Adolescene (remaja) adalah transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa.Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun.

Early adulthood dimulai akhir usia remaja atau awal usia 20-an sampai ke usia 30-an.ini adalah masa ketika kerja dan cinta menjadi tema utama dalam kehidupan mereka.

PERKEMBANGAN KOGNITIF

Marianne Moore mengatakan bahwa pikiran adalah “sesuatu yang bernyanyi”.bagaimana cara pikiran ini berkembang telah menarik perhatian banyak psikolog.pertama,kita akan perkembangan otak dan kemudian beralih membahas dua teori perkembangan kognitif utama-teori Piaget dan vygotsky.

Otak

Meski sudah ada kemajuan lumayan dalam upaya menjelaskan perubahan perkembangan otak,namun masih banyak hal yang belum diketahui,dan hubungan otak dengan pendidikan anak masih sulit ditentukan ( blair,2002 )

Darah dan sel Otak. Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja.Myelination dalam daerah otak yang berhubungan dengan koordinasi mata-tangan belumlengkap sampai usia empat tahun.Myelination dalam area otak yang penting dalam menfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir usia sekolah dasar(Tannet,1978).

Aspek penting lain dari perkembangan otak di tingkat sel adalah peningkatan dramatis dalam kopneksi antara neuron(sel-sel saraf) (Ramey dan Ramey,2000).synapse adalah gap(jarak) tipis antara neuron tempat terbentuknya koneksi antar neuron.Koneksi yang dibentuk dua kali lebih banyak ketimbang koneksi yang dipakai (huttenlocher,dkk,1992; huttenlocher&Dabholkar,1997)Artinya dalam bahasa neuroscience (ilmu saraf),koneksi-koneksi yang tidak digunakan akan “dipangkas”.

Dalam studi terbaru yang menggunakan teknik pemindaian(scanning)otak yang canggih,otak anak-anak tampak mengalami perubahan anatomis substansial antara usia tiga sampai lima belas tahun(Thompson dkk,2009).

Dalam,studi ini,ukuran keseluruhan otak tidak berubah dari usia tiga sampai lima belas tahun.Akan tetapi ,pertumbuhan cepat dalam cuping frontal(frontal lopes),khususnya yang berhubungan dengan perhatian,terjadi sejak usia tiga sampai enam tahun.

Lateralisasi(lateralitation).Cerebral cortex(lapisan luar atau kulit otak-tingkat tertinggi dari otak)terdiri dati dua belahan,atau hemisphere.lateralisasiadalah spesialisasi fungsi dalam satu bagian otak atau satu bagian lainya.

1. Pemrosesan verbal,riset paling ekstensif terhadap dua belahan otak pada aspek bahasa.misalnya,pemahaman aspek bahasa seperti penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks yang berbeda-beda,metafora,dan humor,juga melibatkan belahan otak kanan.

2. Pemrosesan nonverbal.belahan kanan biasanya lebih dominan dalam dalam pemrosesan informasi nonverbal,seperti persepsi ruang (special),pengenalan visual,dan emosi.Misalnya,bagi kebanyakan orang,belahan otak kanan bekerja terutama saat mereka memproses informasi tentang wajah seseorang (O’toole,2001).

Otak dan pendidikan anak.Ada banyak klaim tentang bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan otak.Pernyataan tegas tentang implikasi ilmu otak pendidikan anak adalah pernyataan yang sering kali berbeda dari apa yang diketahui oleh ilmuwan tantang otak (breur,1999).

Skema.

Sebuah kansep atau kerangka yang eksis didalam pikiran seseorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi.

Asimilasi, Suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru.

Organisasi, Konsep piagat tentang pengelompokan perilaku yang terpisak kedalam system kognitif yang lebih tertib dan lancer;pengelompokan atau penataan perilaku ke dalam kategori-kategori.penggunaan organisasi meningkatkan kemampuan memori jangka panjang.

Teori piaget

Noah perry pernah bertanya ,”siapa yang tahu pikiran anak-anak?”psikolog swiss Jean Piaget (1896-1980)tahu lebih banyak ketimbang orang lain.

Proses kognitif.

Dalam memahami dunia mereka secaa aktif,anak-anak menggunakan skema (kerangka kognitif atau kerangka referensi).sebuah skema(schema)adalah konsep ataun kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan mengenterprestasikan informasi.

Piaget (1952 ) mengatakan ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka;asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada.Yakni dalam asimilasi,anak mengasimilasikan lingkungan kedalam skema.Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri kepada informasi baru .yakni,anak menyesuaikan skema mereka ke dalam skema lingkunganya.

Organisasi adalah konsep piaget yang berarti usaha mengelompokan perilaku yang terpisah-pisah kedalam urutan yang lebih teratur,ke dalam fungsi kognitif.

Ekuilibrasi ( equilibration )adalah suatu mekanisme yang dikemukakan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya.

Tahap-tahap pengertian.

Melalui observasinya,piaget juga menyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap.Menurut piaget,semakin banyak informasi tidak membuat pikiran anak lebih maju.

Tahap sensorimotor.

Tahap ini,yang berlangsung sejak sampai sekitar usia dua tahun adalah tahap pengertian pertama. Pada awal tahap ini, bayi memperlihatkan tak lebih dari pola reflektif untuk beradaptasi dengan dunia.

Tahap pra operasional.

Tahap ini adalah tahap Piagetian kedua.Ini adalah tahap pemikiran yang lebih sensorimotor tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional.

Subtahap fungsi simbolis terjadi kira-kira antara usia dua sampai empat tahun. Subtahap pemikiran intuitif adalah subtahap kedua dalam pemikiran praoperasional,dimulai sekitar usia empat tahun dan berlangsung sampai usia tujuh tahun.

Piaget menyebutkan tahap ini sebagai “intuitif”karena anak-anak tampaknya merasa yakin terhadap pengetahuan dan pemahaman mereka,tetapi tidak menyadari bagaimana mereka bisa mengetahui apap-apa yang ingn mereka ketahui.artinya,mereka mengatakan bahwa mereka mengetahui sesuatu tetapi mereka mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.banyak contoh tahap pra operasional ini menunjukan karakteristik pemikiran yang disebut contraction,yakni pemfokusan ( atau pemusatan ) perhatian pada satu karakteristik dengan mengabaikan karakteristik lainya.Contraction tam[pak jelas dalam kurangnya conservation dari anak di tahap pra operasional.

Konservasi ( conservation ) yang dimaksud disini adalah ide bahwa beberapa karekteristik dari objek itu tetap sama meski objek itu berubah penampilanya. Misalnya, orang dewasa tahu bahwa volume air akan tetap sama meski dia dimasukan kedalam wadah yang bentuknya berlainan.

Menurut Piaget, kegagalan tugas conservation untuk kasus air ini menunjukan bahwa anak berada pada tahap praoperasional. Menurut Piaget,anak pada tahap praoperasional juga tidak dapat melakukan apa yang disebut sebagai”operasi”(operation). Dalam teori Piaget,operasi adalah representasi yang dapat dibalik(reversible).

Tahap operasional konkret.

Ini adalah tahap perkembangan kognitif piagetian ke 3, dimulai dari sekitar umur 7 tahun sampai sekitar 11 tahun. Kemampuan untuk menggolong – golongkan sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan proplem abstrak.

Operasi konnkret adalah tindakan mental yang bisa dibalikan berkaitan dengan objek konkret nyata. Beberapa percobaan piagetian meminta anak untuk memahami hubungan antar kelas. Salah satu tugas itu disebut seriation, yakni operasi konkret yang melibatkan stimuli pengurutan di sepanjang dimensi kwantitatif ( seperti panjang ). Aspek lain dari penalaran tentang hubungan antar kelas adalah transitivity.

Tahap opersional formal.

Tahap ini, yang muncul pada usia 7 sampai 15 tahun, adalah tahap keempat menurut teori piaget dan tahap cognitive terakhir.

Istilah piaget “ penalaran hipotetis – deduktif “ ( hipotetikal – deduktif reasoning )

Mengandung konsep bahwa remaja dapat menyusun hipotesis ( dugaan baik ) tentang cara untuk memecahkan problem dan mencapai kesimpulan secara sistematis.

Kontribusi.

Piaget adalah tokoh besar dibidang psikologi perkembangan. Kita berhutang budi padanya untuk konsepnya yang kuat dan masih bertahan hingga kini, termasuk konsep asimilasi, akomodasi, kepermanenan objek ( object permanence ), egosentrisme, konservasi, dan penalaran hipotetis – deduktif.

Kritik

Teori piaget, tidak luput dari kritik. Muncul pernyataan dari beberapa area : tentang tahap – tahap perkembangan; tentang pelatihan anak untuk melakukan penalaran pada level yang lebih tinggi; dan tentang kultur dan pendidikan.

Estimasi kompetensi anak.

Beberapa kemampuan kognitif muncul lebih awal ketimbang yang diyakini piaget. Misalnya, seperti yang telah disebutkan diatas, beberapa aspek dari object permanence muncul lebih awal ketimbang yang diyakini piaget.

Tahap

Piaget memandang tahapan sebagai struktur pemikiran yang seragam. Jadi, teorinya mengasumsikan perkembangan yang sinkron – yakni, bebagai aspek dari satu tahap akan muncul pada saat yang sama.

Melatih anak untuk menalar pada level yang lebih tinggi

Beberapa anak pada tahap kognitif ( seperti pra operasional ) dapat dilatih untuk bernalar seperti pada tahap kognitif yang lebih tinggi (misalnya operasional konkret).

Kultur dan pendidikan

Kultur dan pendidikan lebih banyak mempengaruhi perkembangan anak ketimbamg yang dipikirkan piaget ( Gelman dan Brennerman, 1994; Green field, 2000 )

Teori Vygotsky

Seperti piaget, lev vygotsky ( 1896 – 1934 ) dari Rusia juga percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka.

Asunsi Vygotsky

Ada tiga klaim dari pandangan dalam inti Vygotsky ( tappan, 1998 ) :

Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpertasikan secara developmental; kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat spikologis untuk membantu mentransfermasi aktifitas mental; dan kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.

Klaim kedua Vygotsky, yakni untuk memahami fungsi kognitif kita harus memeriksa alat yang memperantarai dan membentuknya, membuat vygotsky percaya bahwa bahasa adalah alat yang peling penting ( Robbins, 2001 ).

Klaim ketiga Vygotsky menyatakan bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan social dan kultur.

Zone of Proximal Development.

Zone of Proximal Development ( ZPD ) adalah istilah vygotsky untuk serangkain tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau yang lebih mampu. Vygotsky ( 1987 ) memberi contoh cara menilai ZPD anak. Menurut Vygotsky, kita tidak bisa berhenti sampai di sini saja.

Scalffolding

Erat kaitanya dengan gagasan Zone of proximal Development adalah scalffolding,sebuah teknik untuk mengubah level dukungan.Dialog adalah alat penting dalam teknik ini di dalam ZPD ( John-Steiner dan Mahn,1996;Tappan,1998).

Bahasa dan Pemikiran

Vygotsky ( 1962 ) percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi social,tetapi juga merencanakan,memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri.menurut piaget, Private speech bersifat egosentris dan tidak dewasa, tetapi menurut vygotsky Private speech adalah alat penting bagi pemikiran selama kanak-kanak (early child hood ).menurut vygotsky,ketika anak kecil berbicara kepada dirinya sendiri, menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka sendiri,sedangkan Piaget percaya bahwa kegiatan berbicara dengan diri sendiri mencerminkan ketidakdewasaan ( immaturity ).

Mengevaluasi dan membandingkan teori Fiaget dan Vygotsky.

Pengetahuan akan teori vygotsky datang lebih belakang ketimbang teori piaget, sehinnga teori vygotsky belum dievaluasi secara menyeluruh.kendati kedua teori tersebut bersifat pendekatan konstruktivis social,yang menekankan pada konteks social dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan dibangun dikonstruksi secara bersama.

Topik

Vygotsky

Piaget

Konteks Sosiokultural

Penerapan kuat

Sedikit menekan

Konstruktivisme

Konstruktivis sosial

Konstruktivis kognitif

Tahapan

Tidak ada pandangan tentang tahapan umum pengembangan

Penekanan kuat pada tahapan (sensorimotorik,praoperasional,operasional konkret,dan operasional formal)

Proses utama

ZPD,bahasa, dialog,alat dari kultur

Skema,asimilasi,akomodasi,operasi,konservasi,

Klasifikasi,penalaran,hipotetis-deduktif.

Peran bahasa

Bahasa memerankan peranan kuat dalam membentuk pemikiran

Minimal;kognisi terutama mengatur bahasa.

Pandangan tentang pendidikan

Pendidikan memerankan peran sentral ,membantu anak mempelajari alat-alat kultur

Pendidikan hanya memperbaiki keahlian kognitif anak yang sudah muncul.

Implikasi pengajaran

Guru adalah fasilitator dan pembimbing,bukan pengatur;memberikan banyak kesempatan bagi murid untuk untuk belajar bersama guru danteman yang lebih ahli

Juga memandang guru sebagai fasilitator dan pembimbing,bukan pengatur;memberikan dukungan agaqr mengeksplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan.

PERKEMBANGAN BAHASA

BAHASA

Adalah bentuk komunikasi,entah itu lisan,tertulis atau tanda,yang didasarkan pada system sinmbol.penciptaan tidak terbatas adalah kemampuan nuntuk memproduksi sejumlah kalimat tak terbatas bermakna dengan menggunakan seperangkat kata aturan.

Bahasa

Sebentuk komunikasi , entah itu lisan,tertulis atau tanda yang didasarkan pada system symbol

Morfologi

Adalah aturan untuk mengombinasikan morfem yang merupakan serangkaian suara yang bermakna yang merupakan kesatuan bahasa yang terkecil

Sintaksis

Cara kata harus dikombinasikan untuk membentuk frase dan kalimat yang dapat diterima.

Morfologi Adalah aturan untuk mengombinasikan morfem yang merupakan serangkaian suara yang bermakna yang merupakan kesatuan bahasa yang terkecil

Sintaksis Cara kata harus dikombinasikan untuk membentuk frase dan kalimat yang dapat diterima.

Pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat.ini melibatkan pengetahuan tentang konteks apa yang dikatakan kepada siapa serta bagaimana mengatakanya (Nakamura,2001 )

Pengaruh biologis dan lingkungan

Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky ( 1957) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu..

Bagaimana bahasa berkembang

Penguasaan bahasa melewati beberapa tahap (Bloom,1998;Foley &Thompson,2002 ).celoteh dimulai dari tiga sampai enam bulan.Bayi biasanya mengucapkan kata pertamanya pada usia 10-13 bulan.pada usia 24 bulan bayi biasanya milai memadukan dua kata.Mereka menciptakan frase seperti “itu buku”,”permenku”,”mama jalan”,dan “cium papa”.Saat anak melangkah melampaui tahap dua kata,pengetahuan mereka tentang sematik atau makna juga bertambah cepat.dengan asumsi bahwa kata dipelajari sejak usia 12 bulan ,ani berarti anak menguasai 5-8 kata baru setiap harinya antara usia 1-6 tahun .Menurut vbeberapa perkiraan ,rata-rata anak pada usia ini menguasai 22 kata baru setiap hari.

Periode umur

Perkembangan/perilaku anak

1-6 bulan

Sekedar bersuara

Membedakan huruf hidup

Berceloteh pada akhir periode

6-12 bulan

Celoteh bertambah dengan mencangkup bahasa ucap

Isyarat digunakan untuk mengomunikasikan suatu objek

12-18 bulan

Kata pertama diucapkan

Rata-rata memahami 50 kosakata lebih

18-24 bulan

Kosa kata bertambah sampai rata-rata 200 buah

Kombinasi dua kata

2 tahun

Kosa kata bertambah cepat

Penggunaan bentuk jamak secara tepat

Penggunaan kata lampau(past tense)

Pwenggunaan beberapa proposisi atau awalan

3-4 tahun

Rata-rata panjang ucapan naik dari 3 sampai 4 morfem per kalimat

Menggunakan pertanyaan ya dan tidak dan pertanyaan mengapa,dimana,siapa,kapan

Menggunakan bentuk negative dan perintah

Pemahaman pragmatis bertambah

5-6 tahun

Kosakata mencapai rata-rata 10.000kata

Koordinasi kalimat sederhana

6-8 tahun

Kosakata terus bertambah cepat

Lebih ahli menggunakan aturan sintaksis

Keahlian bercakap meningkat

9-11 tahun

Definisi kata mencakup sinonim

Strategi berbicara bertambah terus

11-14tahun

Kosa kata bertambah dengan kata-kata abstrak

Pemahaman bentuk tata bahasa kompleks

Pemahaman fungsi dari kalimat

Memahami metafora dan sentire

15-20 tahun

Dapat memahami karya sastra dewasa

Jumat, Juni 17, 2011

kawan

pernahkah kawan, kau sisihkan sedikit waktu mu untuk mengingat waktu yang pernah kita lalui?
rindukah kalian pada masa-masa yang telah kita lewati?
masa dimana kita tertawa, menangis bersama
saat dimana kita masih ingin terus mencari apa yang kita mau
kita selalu bersama, mengahbiskan waktu, mentertawakan dunia
kita selalu bahagia
kita slalu berpendapat kita ini yang terhebat...
love u all sistaa
miss u in every time i do..
:)

Senin, Juni 13, 2011

Tes Proyektif

TES PROYEKTIF

1. SEJARAH

Pertama kali di kemukakan oleh Sigmund Freud pada tahun 1894 dalam tulisannya “The Anxiety Neurosis” yaitu, jiwa bertindak seolah-olah telah memproyeksikan gairah-gairah seksual yang tidak tersalurkan ke dunia luar.

Pada tahun 1896, Freud dalam tulisannya “On The Defense Neuropsychosis” menyatakan bahwa proyeksi merupakan proses pelampiasan keluar dorongan-dorongan, perasaan-perasaan dan sentiment-sentimen yang ada pada diri individu ke orang lain atau dunia luar sebagai proses pertahanan diri yang tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.

2. PENGERTIAN

· Konsep proyeksi Freud sama dengan konsep kompensasi Adler yaitu sejak lahir manusia memiliki kelemahan/inferioritas tapi manusia tidak putus asa dengan cara melakukan kompensasi untuk menutupi kelemahan-kelemahan tersebut.

· Healy, Bronner, dan Brouer menyatakan bahwa proyeksi merupakan proses defensive dibawah kekuasan prinsip kenikmatan. Ego akan selalu melampiaskan dorongan-dorongan dan keinginan-keinginan yang tidak disadari ke dunia luar, karna bila muncul dalam kesadaran akan menyakitkan dan membuat ego jadi tercela sehingga individu melakukan proyeksi.

3. TEORI

Menurut Murray, dalam tes proyeksi bila subyek dihadapkan pada materi/ stimulus yang sifatnya ambigouos, kemudian subyek diminta untuk memeberi respon terhadap stimulus tersebut, subyek akan memberi respon dengan cara memproyeksikan dorongan – dorongan yang ada pada dirinya dalam perbuatan yang biasanya melalui koreksi / kerjasama dengan tuntutan – tuntutan yang bersifat eksternal. Dan menurut Murray reaksi individu terhadap stimulus ambigouos tersebut merupakan kerjasama / interaksi antara need dan press yang disebut thema

4. PERNYATAN FREUD

Awal kemunculannya, proyeksi selalu dikaitkan dengan psikosis dan neurosis, ternyata proyeksi bisa diterapkan pada bentuk-bentuk perilaku lain yang lebih luas missal:

ร˜ Kepercayaan-kepercayaan tertentu di masyarakat,

contoh : jangan duduk di atas bantal รจ sebenarnya karna bantal fungsinya untuk kepala, bukan untuk pantat.

ร˜ Berbagai macam bentuk kesenian,

Contoh : music dan tarian jawa yang tidak rancak dan lemah gemulai รจ cerminan dari budaya jawa.

ร˜ Hal-hal yang bersifat religious,

Contoh : asap hio agama konghucu yang membumbung keatas รจ agar permohonan segera sampai kepada Tuhan.

Note:

a. Tidak banyak ahli yang memberikan pengertian tentang proyeksi, sehingga pengertiannya menjadi terbatas.

b. Pengertian proyeksi dari Freud lebih fokus pada bidang klinis sesuai keahliaanya sehingga akhirnya paling banyak digunakakn pada bidang klinis.

c. Namun sebenernya bisa diterapkan di PIO, Psi Sosial, Psi Perkembangan. Misalnya, di Psi Perkembangan hasil penelitia Margareth Mead : perilaku atau kehidupan psikis anak merupakan proyeksi di masyarakat di mana anak tersebut tinggal.

5. BEBERAPA PANDANGAN TENTANG PROYEKSI

· Proyeksi merupakan suatu pengamatan normal berupa pemindahan dan penghayatan dari dalam individu ke dunia luar yang mempengaruhi proses pengamatan individu yang bersangkutan terhadap proses yang sedang diamati saat itu.

· Proyeksi merupakan gejala-gejala yang mengarah kehalusinansi. Pada proyeksi bisa saja terjadi sesuatu yang ada pada individu dipindahkan keluar tapi dalam realita apa yang diamati itu tidak ada.

· Proyeksi mengarah pada ilusi. Pengamatan pada dunia luar dipengaruhi harapan-harapan individu menurut cara individu itu sendiri.

6. APERSEPSI DAN DISTORSI APERSEPSI

· Berdasarkan eksperimennya tentang fenomena proyeksi menguak kartu TAT, Bellak menyimpulkan bahwa konsep proyeksi tidak hanya berhubungan dengan mekanisme pertahana diri.

· Berdasarkan eksperimen tersebut, Bellak juga menyimpulkan bahwa persepsi masa lalu akan mempengaruhi persepsi akan stimulus saat ini dan tidak semata-mata untuk maksud pertahanan diri.

· Konsep proyeksi Freud sama dengan konsep apersepsi Bellak.

· Persepsi adalah interpretasi atau pemberian makana individu terhadap suatu stimulus.

· Apersepsi adalah interpretasi dinamis dan penuh makana dari individu terhadap suatu persepsi (biasanya melibatkan kepribadian yang bersangkutan secara keseluruhan)

· Distorsi apersepsi adalah interpretasi subyektif yang menimbulkan penyimpangan dalam apersepsi.

7. TEKNIK PROYEKSI

Teknik proyeksi merupakan suatu alat yang memungkinkan untuk mengungkap motif, nilai, keadaan emosi, need yang sukar di ungkap dalam situasi wajar dengan cara individu memproyeksikan pribadinya melalui obyek atau stimulus di luar individu.

Teknik proyeksi di gunakan pada beberapa alat tes psikologi รจ tes proyeksi.

8. CIRI-CIRI TES PROYEKSI

· Stimulusnya tidak terstruktur ; memungkinkan yang subyek mempunyai alternative pilihan jawaban yang banyak.

· Stimulusnya ambigu/kabur ; memungkinkan subyek merespon stimulus tersebut sesuai interpretasinya masing-masing.

· Stimulusnya kurang mempunyai obyektifitas relative ; memunculkan individu diferensis dari masing-masing subyek.

· Global Approach ; menurut kesimpulan yang luas.

9. KLASIFIKASI TES PROYEKSI

a. L.K. Frank (sifat respon subyek)

· Teknik konstitutif (menyusun) : materi belum terstruktur, subyek diminta untuk memberi struktur. Contoh tes wartegg, tes ro, tes finger print.

· Teknik konstruktif (membentuk) : materi belum berbentuk subyek diminta untu membentuk, dari pada teknik konstruktif materinya lebih mentah dan lebih free exspression untuk subyek. Contoh tes mozaik.

· Teknik interpretative (menginterpretasi) : subyek diminta menginterpretasikan materi. Contoh TAT, CAT, SSCT.

· Teknik katarti : fungsinya saat subyek merespon terjadi pengurangan-penerangan hambatan-hambatan psikis. Contoh tes mozaik.

· Teknik refraktif/ekspresif : subyek diminta mengekspresikan need, sentiment, dan lain-lain yang ada pada dirinya. Contoh tes grafis, tes bender gestalt, grafologi.

b. Menurut Linzey ( tipe jawaban subyek)

· Teknik asosiasi : subyek diminta merespon dengan apa yang pertama kali muncul dalam pikirannya atas stimulus pada materi tes. Contonya tes rod an SSCT.

· Teknik konstruksi : subyek diminta menyusun materi yang belum berbentuk menjadi suatu cerita, fokusnya hasil cerita subyek. Contoh TAT, CAT.

· Terknik melengkapi : subek diberi materi yang belum lengkap dan diminta untuk melangkapi. Contoh SSCT.

· Teknik mengatur : subyek diminta membuat urutan jawaban atas dasar pilihan jawaban yang ada. Contoh subtes picture arrangement pada tes WAIS.

· Teknik ekspresif : mirip teknik konstruktif tapi materinya lebih mentah, fokusnya adalah cara subyek menyelesaikan meteri. Contoh tes finger print.

10. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TES PROYEKTIF

· Rapport dan keleluasaan penggunaan

dapat berfungsi sebagai ice breaker karena tugas-tugasnya menarik dan tidak membosankan bahkan seringkali menghibur ; teknik proyektif non verbal bisa di gunakan untuk anak-anak, individu buta huruf dan individu dengan gangguan bicara.

· Faking

umumnya bisa menghindarkan kecenderungan faking karena tujuan tes seringkali kabur dan sulit di tebak.

· Variable tester dan situasi

teknik proyektif lemah dalam standarisasi, administrasi maupun skoringnya, sehingga variable tester dan situasi tes menjadi sangat penting.

· Norma

tidak ada norma standart sehingga seringkali tester menggunakan pengalaman subyektifnya dalam menginterpretasikan sehingga menjadi bias.

· Reliabilitas

teknik proyektif mempunyai prosedur scoring yang kurang terstandarisasi sehingga reliabilitas skorer/penilai menjadi sangat penting dengan cara membandingkan konsistensi respon dari subyek.

· Validitas

teknik proyektif lemah dalam hal validitas tapi dapat di atasi dengan mengguanakan alat ukur lain yang mengungkapkan hal yang sama.

11. MACAM-MACAM ALAT TES PROYEKTIF

· Tes Grafis

· Tes Rorshach

· Tes Wartegg

· Tes Bender-Gestald

· Hand Test

· SSCT

· TAT

· CAT