MEMBAGI ILMU YANG SANGAT AKU SUKA

Dunia bagi imajinasi ku yang tak pernah henti...

Sabtu, Juli 31, 2010

tentang rasa

saat kata tak lagi mampu ku rangkai
dan bahasa tak lagi aku mengerti
bolehkah aku berdiam
memendam
hingga aku tau apa yang bisa ungkapkan perasaan

bila tak lagi ada lagu untuk hati ini
tak lagi ada syair untuk sedikit merasa ditemani
bolehkah aku sendiri
hingga aku tau tempat sejuk
barang sebentar

hanya untuk menyendiri
untuk meresapi sakit dan sesak ini

hanya sebentar
karena ada cinta yang sedang menunggu keceriaan yang tlah hilang
aku akan kembali

tapi tidak utuh seperti dulu
ada bagian kosong yang tak bisa ku jelaskan
ada rasa hampa yang aku tak pernah mengerti
juga bagaimana untuk mengisi rasa yang tak lagi utuh

redup


dear..
sudah cukup rasanya
aku tau ini pasti akan terjadi
lilin yang selama ini ku jaga
agar apinya tetap ada perlahan meleleh

api memang menyala disana
hanya tempat hidupnya semakin kecil dan mungkin sebentar lagi akan habis

haruskah ku nyalakan lilin baru dear?
yang tidak akan habis meski meleleh
apakah ada?

iyaaaaa...
aku tau
lilin itu memang akan meleh bila ada api yang menyala
lalu?
tidak bisa seperti itu
aku harus memilih
menjaga lilin itu tetap utuh tanpa api
atau menyalakan api lalu menjaga nya hingga tak padam saat lilin masih sangat tinggi

lalu bila dengan cepat lilin itu meleleh, apa yang harus ku lakukan dear
mencai lilin lain yang harus ku nyalakan lalu ku jaga
dengan api yang berbeda tentunya
karena api pada lilin yang meleleh perlahan akan padam

sebait untukmu sahabatku...

aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrgggggghhhhhhhhhhhh...
harus nya dia tau....
aku tak sedikit pun menyukainya...
terlebih setelah semua yang terjadi..
bagiku, dia penyebab kehancuran ini..
semua karena dia!!!

harusnya dia tau..
aku tak akan selalu diam seperti yang dia kira..
bahkan sebenarnya aku tak pernah benar-benar diam...

dan sekarang..
setelah semua yang terjadi..
aku tau..
dia tak lebih baik dariku
dia hanya inginkanmu saat kau bahagia
padahal aku?
aku yang selalu ada saat kau terluka, bahkan olehnya

tapi biarlah
kau akan lihat
siapa yang lebih baik diantara siapa
maka tak usah kau datang pada ku lagi
karena kehancuranku telah kecewakan sahabatku
dan aku tak ingin mengingatmu lagi


kuatlah
dan tegaklah
kamu tak pernah sendiri...

Sabtu, Juli 24, 2010

aku hanya ingin mewujudkan mimpi-mimpi ku, apa itu salah?

tidak, tidak ada yang salah dengan itu..
tapi tidak seharusnya kau melupakan kodrat mu sebagai wanita

aku tidak pernah melupakan itu!!!
sudahlah, sebaiknya aku pulang, aku lelah..

sesampainya dirumah, ia langsung mandi lalu tidur. Lelah yang ia rasakan seketika hilang saat tiba-tiba ia teringat ucapan calon suaminya "tidak seharusnya kamu bekerja sampai larut malam seperti ini, setelah kita menikah nanti aku ingin kamu menjadi ibu rumah tangga, menjaga dan menemani anak-anak kita." kata-kata yang menjadi penyebab pertengkaran mereka malam ini.
ia tau hari ini pertengkaran tadi malam akan berlanjut, malas rasanya berdebat tiada berkehabisan.

aku mengerti, semua yang kamu jalani saat ini adalah mimpi-mimpi mu selama ini dan kamu berusaha keras untuk mendapatkannya. Tapi kamu tidak perlu capek-capek kerja lagi setelah kita menikah nanti, aku yang akan memenuhi kebutuhan mu sayang

ini tidak hanya masalah materi mas, ini hidup yang ingin kau jalani. Aku akan menomor satu kan keluarga bila nanti kita menikah, itu pasti mas dan aku tidak perlu keluar dari perusahaan ini. kamu bisa pegang kata-kata ku

Tapi anak-anak kita nanti akan sangat membutuhkan sosok ibu, honey. dan bila kamu masih kerja seperti ini, kita akan sama-sama sibuk seharian.

tidak mas, setelah menikah nanti aku pasti bisa bagi waktu untuk anak-anak kita. aku akan pulang lebih cepat dan menyerahkan sebagian pekerjaan ku pada asisten dan anak buahku.
selama ini aku menyibukan diri dengan kerjaan karena memang hanya itu prioritas utama ku.

apa ini semua karena kamu tidak percaya aku mampu memenuhi kebutuhanmu nanti?

tidak mas, aku percaya kamu bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita nanti. dan ini bukan masalah uang. apa yang aku miliki sekarang telah aku kumpulkan sejak beberapa tahun lalu mas, dengan susah payah dan kesabaran. dan ini yang aku inginkan sejak dulu, aku janji akan tetap memprioritaskan keluarga bila kita menikah dan punya anak nanti. adilkan?

aku benar-benar gak ngerti kenapa kamu bersikeras mempertahankan pekerjaan ini, padahal nanti aku yang akan memenuhi semua kebutuhanmu, bahkan lebih dari yang kamu dapatkan disini.

kamu gak akan ngerti mas, bila masih berpikir ini semua tentang uang.
antarkan aku ke kantor mas, jam makan siang sudah hampir habis.

selalu seperti itu, mereka berdebat hal yang sama setiap hari. naa selalu ingin hidup mandiri, karenanya sejak pertama ia bekerja, ia menyisihkan gajinya untuk membeli rumah dan mobil pribadi. dan ia mendapatkan itu setelah empat tahun bekerja, meski harus membayar cicilannya dua tahun kedepan. ia tau, saat menikah nanti ia akan hidup bersama seorang laki-laki yang akan menjadi imamnya, dan mungkin ia juga akan tinggal dirumah yang dibeli suaminya, atau mereka akan membeli rumah lagi untuk bersama. ia sangat mengerti betapa laki-laki pantang untuk hidup dari seorang perempuan, terlebih dari seorang isteri. maka rumah yang sudah ia beli akan di sewakan. tapi ia benar-benar tidak ingin hidup bergantung pada suaminya. ia ingin punya penghasilan sendiri, itu yang ia tanamkan selama ini. dan itu yang membuatnya merasa berarti.
isteri, ibu dan seorang wanita yang bekerja.
ia tak ingin diremehkan, terlebih oleh suaminya karena untuk semua keperluan ia harus meminta. tapi bukan berarti naa tak ingin patuh pada imamnya. ia hanya ingin suaminya kelak tau, bahwa naa tak bisa diremehkan karena ia seorang isteri yang mandiri dan pintar.

bu, hari ini kita ada meeting dengan direktur utama di hotel kejora jam dua. ucap asistennya saat naa ingin makan siang hari itu.

iya, saya akan langsung kesana setelah makan siang, kita ketemu disana ya

iya bu

hari itu naa makan siang sendiri, calon suaminya tadi telpon kalau dia ada operasi siang ini
tapi saat ia melewati sebuah rumah makan, ia melihat mobil laki-laki yang di cintainya, tidak sendiri.
ia ikuti mobul itu, ia tau harus membatalakan janji meeting hari ini maka ia kirim pesan untuk asistennya supaya membuat janji ulang dengan klien mereka dan membatalkan meeting siang ini.
mobil yang di ikutinya melaju ke arah pinggiran kota dan memasuki komplek perumahan kelas menengah. kecepatan mobil itu dipelankan lalu berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar warna coklat muda. laki-laki yang begitu dikenalnya turun dan membukakan pintu di samping kemudi.
seorang wanita keluar dari pintu yang dibukakan, mereka bercakap sebentar lalu perempuan itu mencium pipi kanan laki-laki didepannya dan masuk. laki-laki itu pun pergi.
hal yang naa tau sangat mungkin terjadi dan ia akan terluka, namun ia tak ingin terjatuh.


Jumat, Juli 23, 2010

dia stres lalu depresi setelah semua yang terjadi dalam hidupnya..
perusahaan keluarga yang turun temurun harus gulung tikar karenanya
sang isteri pergi karena tak mau hidup susah setelah semua yang terjadi
anak-anaknya dibawa oleh ibu mereka..
lalu dia hidup sendiri, diam dengan tatapan menerawang ujung pandangan mata..
selalu dan selalu
hingga dia tak lagi tau orang-orang disekitarnya
sebagian orang bilang, itu karena kurangnya iman..
sebagian lagi karena tak punya pegangan..

aku selalu menjadi yang terlihat
ku dapati hampir semua yang ku mau
ku akui aku bahagia dengan semua yang ada
ku jalani dengan sepenuh kesadaran diri
ku beri terbaik yang ku mampu

namun itu kataku..

bagaimana dnegan orang lain?
samakah?
atau sebaliknya...

berbicara sendiri untuk menenangkan diri
menghayal untuk hilangkan cemasku
airmata menjadi saksi dari itu semua
berangan menajdi orang yang superior
padahal lemah diriku telah nyata untuk mereka

benarkah yang aku lakukan?
tepatkah?


keliru..
mungkin akhir yang akan sama dengan dia...

Senin, Juli 19, 2010

tanpa tujuan

tuhan...
mungkinkah semua mimpi menjadi nyata?
akankah nanti aku bahagia?

pertanyaan pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan anak yang mulai beranjak dewasa..
pertanyaan tentang apa itu hidup dan bagaimana bahagia itu..

pertanyaan yang juga pernah ku lontarkan pada dunia, pada orang-orang yang ku temui...
tak satu pun memberi jawaban pasti..

tapi aku tak sedih, tak jua marah..
aku yakin, akan temui jawaban yang ku mau..

bagi ku..
bahagia itu bagaimana aku menjadi diriku sendiri
bagaimana aku berguna untuk orang-orang yang ku sayang
bagaiamana aku memaafkan dan menyayangi semua orang

bagi ku..
cukup memiliki mereka dan aku bahagia...

Rabu, Juli 07, 2010

berlalu

pernah aku di tanya
apa yangaku inginkan bila diberi kesempatan untuk mengulang waktu?
mana dari bagian hidupku yang aku inginkan untuk terulang?

lalu aku menjawab dan larut dalam ingatan masa lalu, mengucapkan apa yang aku inginkan dan aku perbaiki
terus dan terus aku terlarut dalam ingatan itu
seolah semua terhadir lagi di depanku..
semuaaaa dan tak sedikit pun terlewatkan bahkan hal terkecil seklaipun

aku selalu tersenyum dan hanya tersenyum, namun senyum itu berubah getir saat tersadar semua itu ada dibelakangku
bukan karena semua masih begitu berharga tapi tak satu pun bisa merubah, semua itu pernah terjadi tanpa ada skenario dan bergulir begitu saja..


sesekali kau ditanya
apa yang paling ku sesali dalam hidupku

lalu mata ini nanar dan dadaku sesak..
seketika jelas semua terngiang kembali..
setiap detik-detik kehancuran..
lalu sungai-sungai kecil dari mata air diwajahku menyeruak tanpa bisa ku kendalikan
maka ku biarkan diriku seperti itu
hingga ku tau, semua itu hanya masa lalu..
dan tatapan nanar itu pun berseri
bahwa semua telah berlalu
namun gejolak diri masih kuat
ku bertanya kenapa
bukankah semua sudah berlalu
tapi kini ku tau

meski berlalu

meski termaafkan

meski hampir terlupakan

tapi bekas dari semua itu akan tetap ada
hingga selamanya..

keraguan


pagi itu..
embun turun dengan menyeruaknya mentari..
seolah bunga yang malu
ia menyimpan wajahnya dibalik awan
namun sinarnya tetap menghangatkan

entah dimana keyakinan sang surya itu..
yang ku ingat hari lalu ia masih ceria
lalu ku tau, ia semakin meragu
ragu akan apa yang sudah dijalani nya sejauh ini..
akankah tetap selalu terhangatkan...
tak bolehkah surya itu terlihat lemah, menangis dan enggan bertemu alam..
namun ia tau tak satu pun bisa menjawab..
lalu ia hanya terdiam..
dibiarkannya waktu yang akan tunjukan keraguan juga keyakinan
dan bila keraguan itu kian menguatkannya
entah harus bagaimana ia nanti